Home About Us Our Product Articles Contact Us Our Clients Chat Whatsapp

Needle Detector untuk Kain Non-Woven

Needle Detector untuk Kain Non-Woven


Needle Detector untuk Kain Non Woven

Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan berbagai benda seperti tisu dapur, tisu wajah, tisu dapur, lap pel, lap meja, taplak meja, keset kamar mandi, selimut, popok bayi, alat kebersihan wanita, pembalut wanita, tampon, kantong teh dan kopi celup, alas karpet, dan lain-lain. Sementara di dunia medis, kita sudah tidak asing dengan baju bedah, masker medis, handuk tangan, sarung tangan, plester, perban luka, serangkaian perlengkapan operasi dan filter obat-obatan. Nah kebanyakan dari produk-produk tersebut itu dibuat dari kain non-woven atau kain non-tenun. Secara teknis, nonwoven (kain non-tenun) merupakan bahan yang menyerupai kain. Akan tetapi, berbeda dengan kain pada umumnya, di mana serat dipintal terlebih dahulu menjadi benang, kain nonwoven dibuat dari serat pendek dan serat panjang yang diikat menjadi satu melalui serangkaian proses mekanis dan kimiawi. Geo textile (Geotekstil) Non-Woven, atau disebut Filter Fabric (Pabrik) adalah sebuah jenis Geo textile yang tidak teranyam, berbentuk seperti karpet kain. Dan pada umumnya bahan dasarnya terbuat dari bahan polimer Polyesther (PET) atau Polypropylene (PP).

Kain nonwoven umumnya memiliki karakteristik yang spesifik, seperti memiliki daya serap yang tinggi, kelenturan, durabilitas, ketahanan terhadap air, ketahanan terhadap api, daya cuci, kemampuan filtrasi, hingga fitur anti bakteri.Kain nonwoven menghadirkan beberapa keunggulan dibandingkan kain konvensional. Manfaat yang paling jelas adalah penghematan biaya. Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir ini, sudah semakin banyak industri nonwoven yang menawarkan jangkauan produk yang lebih luas. Selain itu, dengan perawatan yang tepat, beberapa jenis kain nonwoven juga dapat didaur ulang setelah digunakan.

Ada banyak metode pemrosesan untuk memproduksi kain non-woven. Dalam artikel ini penulis hanya akan membahas salah satunya yaitu sistem needle punch. Pada umumnya sistem needle punch menggunakan bahan baku polyester. Bahan baku polyester tersebut kemudian masuk ke proses bale opening, yang mana berfungsi untuk membuka bale polyester menjadi serat yang lebih kecil. Kemudian gumpalan serat polyester hasil keluaran dari proses bale opener akan masuk ke mesin carding, yang mana fungsinya untuk mengurangi gumpalan serat dan membentuk web. Hasil mesin carding berupa web kemudian akan diproses ke mesin cross lapping, yang mana fungsinya untuk melapisi web untuk meningkatkan kekuatan dimensional melintang, keseragaman, serta mengatur ketebalan. Hasil mesin cross lapping adalah lembaran web yang kemudian diproses ke pre needle punching, fungsinya untuk peningkatan awal jaringan, perkuatan satu sisi pada web. Hasil dari pre needle punching adalah lembaran non-woven penjaruman awal yang kemudian diproses ke needle punch, fungsinya untuk mengikat interbinding, perkuatan dua sisi web. Hasil dari needle punching adalah lembaran non-woven perkuatan dua sisi yang kemudian diproses pada mesin calender, fungsinya untuk mengatur kerataan dan memadatkan web agar siap digulung. Hasil dari mesin calender adalah lembaran non-woven yang akan masuk ke proses penggulungan atau winding untuk kemudian dikemas.

Rangkaian proses di awal adalah proses umum dan normal dalam pembuatan kain non-woven sistem needle punch. Di era sekarang di mana masyarakat sudah sangat sadar dengan analisa bahaya dan titik kendali kritis atau biasa disebut HACCP, dalam setiap proses produksi baik yang produk akhirnya langsung digunakan/dikonsumsi oleh pengguna akhir, ataupun diproses lagi di mesin yang lebih lanjut, selalu disyaratkan untuk adanya sistem pencegahan bahaya yang tercampur bersama produk. Dalam hal ini yang kita bahas adalah cemaran logam. Untuk proses pembuatan kain non-woven sistem needle punch, tentu bahaya yang dikhawatirkan adalah patahan jarum yang ikut terbawa dengan produk kain non-woven. Tentunya patahan jarum akan sangat membahayakan jika terkena pengguna atau operator mesin. Pun, hal itu akan berpotensi merusak mesin lain jika sampai ikut terproses.

Oleh karena itu, sebelum kain non-woven digulung dan dikemas, produsen kain non-woven wajib menempatkan needle detector sebagai sistem pencegahan cemaran logam. Needle detector untuk kain non-woven umumnya berbentuk needle bar dengan panjang yang disesuaikan dengan lebar mesin rewinding. Needle detector akan disambungkan dengan panel kontrol mesin melalui protokol NO/NC. Jika sensor needle detector mendeteksi logam, seluruh mesin proses terutama yang berjalan dan menggulung akan dihentikan secara otomatis sebagai perintah dari panel kontrol needle detector. Hal ini agar operator dapat mengecek posisi patahan jarum dan membuangnya.

Jika anda sedang membutuhkan Needle Detector untuk Kain Non-Woven, silahkan hubungi Sales Representative kami pada kontak di bawah. Kami akan merekomendasikan alat yang cocok untuk kebutuhan di tempat anda.

CV. MEALABS INDONESIA
Jln. Komplek BDN No. 49, Kel. Jatiwaringin,
Kec. Pondok Gede, Kota Bekasi 17411
021-8909 2280 (Telpon)


signature
Back to top
banner