Home About Us Our Product Articles Contact Us Our Clients Chat Whatsapp

Metal Detector Mentega

metal detector mentega


Metal Detector Mentega

Mentega banyak kita temui di pasar baik tradisional, minimarket atau swalayan. Mentega dipilih oleh sebagaian masyarakan karena dianggap memiliki rasa yang lebih gurih dari minyak sayur biasa (minyak kelapa). Mentega juga dijadikan bahan campuran dalam pembuatan kue seperti bakery, pastry dan cookies. Mentega adalah produk dari susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), mentega adalah produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam dapur, juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan zat pengawet (contoh sodium benzoat). Emulsi pada mentega merupakan campuran 18% air yang terdispersi pada 80% lemak, dengan sejumlah kecil protein (maksimal 1%) yang bertindak sebagai zat pengemulsi dan Bahan Kering Tanpa Lemak (Milk Solids-Non-Fat) tidak lebih dari 2 %. (Ilmuternak.com, 2015)

Pembuatan mentega terdiri dari beberapa tahap:
1. Separasi, untuk memisahkan skim dan krim, menggunakan separator dengan putaran 6000rpm.
2. Standarisasi, penyesuaian kadar lemak krim yang akan dibuat mentega.
3. Netralisasi, untuk menghindari terjadinya penggumpalan apabila dilakukan pasteurisasi.
4. Pasteurisasi, dilakukan dengan metode yang lambat (suhu 70-75°C selama 30 menit) atau metode cepat (suhu 80-85°C selam 25 detik).
5. Pemeraman, jika dikehendaki mentega dengan cita rasa yang spesifik. Pemeraman dilakukan pada suhu 21°C. Mikroba yang digunakan adalah Streptococcus lactis, Streptococcus citrovorus, Streptococcus paracitrovorus
6. Pendinginan, untuk memberikan tekstur yang baik dan memudahkan pembalikan emulsi lemak dalam air menjadi emulsi air dalam lemak dilakukan selama semalam pada suhu 10°C.
7. Churning, yaitu proses pengadukan.
8. Pencucian
9. Partikel – partikel mentega terbentuk terpisah dari serumnya.
10. Penggaraman, untuk memberikan rasa asin.
(Ilmuternak.com, 2015)

Proses pengolahan dari susu menjadi mentega yang cukup panjang beresiko terkontaminasi oleh kontaminan fisik seperti part mesin yang patah atau terlepas. Karena hal tersebut menjadi critical control point di industri makanan, maka perlu dilakukan pengecekan setelah pengemasan. Pengecekan mentega yang sudah dikemas dapat menggunakan metal detector jenis konveyor belt.

Mealabs Metal Detector menyediakan mesin metal detector jenis conveyor belt untuk pengecekan mentega.

Hubungi kami untuk informasi lebih detail mengenai Metal Detector Mentega melalui telpon, whatsapp atau email.

CV. MEALABS INDONESIA
Jln. Pondok Kelapa Raya Blok G1 No. 3D, Kel. Pondok Kelapa, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13450
0811-1720-047 (Whatsapp dan Telpon)
021-8694 1748 (Telpon)
sales@mealabs.com

Baca juga : Metal Detector Margarin
signature
Back to top
banner