Home About Us Our Product Articles Contact Us Our Clients Chat Whatsapp

Metal Detector untuk Frozen Food dan Sea Food

Metal Detector Untuk Frozen Food dan Sea Food

metal detector seafood dan frozen food



Mengapa perlu metal detector? Kami dari Mealabs Metal Detector akan coba mengupas peranan metal detector untuk makanan yang disimpan beku, seperti udang, hasil laut, daging, buah-buahan, dan lain-lain.

Dalam Food Prosessing, pengecilan ukuran atau modifikasi bentuk produk merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bentuk kepekaan terhadap kebutuhan pasar. Sudah barang tentu proses pengolahannya menggunakan benda-benda tajam, dan proses mobilisasinya kadang menggunakan bahan metal. Hal itulah yang terkadang menyebabkan munculnya kontaminan logam, walaupun ukurannya cukup kecil, namun keberadaannya akan menyebabkan masalah ditolaknya produk karena tidak sesuai standar yang ditetapkan pemerintah ataupun oleh customer.

Selain dari food processing, kontaminan logam juga dapat muncul dari penanganan bahan baku, bisa jadi ditemukannya pancing di dalam ikan, ataupun masuknya benda asing ke dalam produk frozen food atau seafood.

metal detector untuk frozen food dan sea food


Di sana lah peran metal detector khususnya untuk produk frozen food atau seafood, untuk mencegah adanya metal di dalam produk sehingga produk akan terhindar dari kontaminan logam. Cara kerja metal detector adalah dengan menggunakan sistem induksi magnetik, di mana jika ada benda asing melewati metal detector maka akan memberikan sinyal yang lebih kuat dan membunyikan alarm. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metal detector adalah kemasan jika kemasannya aluminium, maka keberadaan aluminium akan mengganggu proses pendeteksian

Kami menjual metal detector yang cocok untuk pengecekan frozen food dan seafood, ada beberapa tipe mesin :
Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut mengenai Metal Detector untuk Frozen Food dan Sea Food melalui telpon, whatsapp atau email.

CV. MEALABS INDONESIA
Jln. Pondok Kelapa Raya Blok G1 No. 3D, Kel. Pondok Kelapa, 
Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13450
0811-1720-047 (Whatsapp dan Telpon)
021-8694 1748 (Telpon)
sales@mealabs.com
Read More
Metal Detector Industri by Mealabs Indonesia - 0811 1517 127
Showing posts with label Metal Detector Untuk Frozen Food. Show all posts
Showing posts with label Metal Detector Untuk Frozen Food. Show all posts

Metal Detector Kentang Beku

Metal Detector Kentang Beku

Metal Detector Kentang Beku


Anda sering makan di restoran cepat saji seperti McDonald's, KFC, Burger King, dan sebagainya? Kalau ya, pasti anda tidak asing dengan French Fries. French Fries memang enak untuk dijadikan teman makan ayam krispi atau sekedar untuk camilan untuk menemani percakapan kita di restoran. Rasanya gurih dan garing, dicocol ke saus sambal jadi lebih nikmat. Frech Fries dibuat dari potongan-potongan kentang yang digoreng dalam minyak goreng panas. 

Kentang goreng populer ke seluruh dunia berkat rumah makan siap saji seperti McDonald's dan Burger King. Di awal tahun 1950-an, Jack Simplot yang memiliki perusahaan bernama J.R. Simplot menciptakan bahan baku french fries berupa potongan-potongan kentang yang sudah dikupas dan dibekukan. Sebelum perusahaan J.R. Simplot memasok bahan baku kentang goreng, kentang perlu dikupas dan dipotong-potong secara manual di semua cabang McDonald's. Kentang beku produksi J.R. Simplot berhasil menyingkat waktu penyiapan makanan dan ikut mendorong ekspansi waralaba McDonald's.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kentang di Indonesia mencapai 1,36 juta ton pada 2021. Produksi kentang mengalami peningkatan 6,1% dari tahun sebelumnya sebesar 1,28 juta ton. Provinsi Jawa Timur menjadi menyumbang sebesar 23,83% terhadap produksi nasional dengan produksi kentang mencapai 324,34 ribu ton dan luas panen sebesar 15,6 ribu hektare. Jawa Tengah menyumbang sebesar 20,4% dengan hasil produksi kentang mencapai 277,73 ribu ton dan luas panen sebesar 16,39 ribu hektare. Adapun, Jawa Barat menyumbang sebesar 17,67% dengan hasil produksi kentang mencapai 240,48 ribu ton dan luas panen sebesar 10,8 ribu hektare.

Ekspansi McDonald's dan berbagai restoran cepat saji lainnya ke seluruh dunia menciptakan peluang usaha yang semakin besar untuk kebutuhan kentang beku sebagai bahan baku french fries. Mulai dari perusahaan besar, menengah sampai kecil dapat bersaing untuk menjadi pemasok kentang beku ke berbagai restoran cepat saji. Dengan produksi kentang yang cukup besar di pulai Jawa, perusahaan pengolah kentang beku memiliki pasokan kentang yang melimpah dari perkebunan kentang.

French fries melalui proses yang cukup panjang dari perkebunan sampai ke meja makan kita. Mulai dari pemilihan kentang yang berkualitas oleh petani, kemudian kentang dikirim ke tempat pengolahan kentang. Kentang dicuci sampai bersih agar sisa-sisa tanah dan kotoran yang masih menempel tidak ikut terproses dan mengkontaminasi. Kemudian kentang akan melewati mesin bertekanan tinggi untuk mengupas kulit kentang sampai bersih. Setelah itu kentang akan masuk ke mesin pemotong dengan pisau-pisau yang sangat tajam. Selanjutnya kentang yang sudah terpotong-potong akan direndam di air yang sangat panas dengan diberi larutan dekstrosa untuk mencegah kentang menjadi putih. Kemudian kentang dikeringkan sebelum digoreng dengan minyak panas bersuhu 200 derajat. Setelah digoreng, suhu kentang akan diturunkan dan dibekukan pada suhu -12 derajat. Kemudian kentang akan dikemas dengan kemasan plastik dan siap didistribusikan ke pelanggan.

Dari proses panjang di atas, ada satu proses yang harusnya tidak boleh terlewatkan yaitu proses pencegahan kontaminasi logam. Proses panjang dengan mesin-mesin yang berbahan logam tentu akan menimbulkan kekhawatiran apabila ada serpihan logam yang tercampur dengan kentang tersebut. Apabila ukurannya terlalu besar bisa berbahaya dan menjadi racun bila termakan. Maka dari itu, untuk memenuhi standar keamanan pangan HACCP/GMP, kentang yang sudah dibekukan tersebut harus dilewatkan metal detector untuk mencegah kontaminasi logam ikut terbawa ke meja makan.

Jika anda sedang membutuhkan Metal Detector Kentang Beku, silahkan hubungi Sales Representative kami pada kontak di bawah. Kami akan merekomendasikan alat yang cocok untuk kebutuhan di tempat anda.

CV. MEALABS INDONESIA
Jln. Pondok Kelapa Raya Blok G1 No. 3D, Kel. Pondok Kelapa,
Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13450
0811-1720-047 (Whatsapp dan Telpon)
021-8694 1748 (Telpon)
sales@mealabs.com

Read More
Metal Detector Industri by Mealabs Indonesia - 0811 1517 127
Showing posts with label Metal Detector Untuk Frozen Food. Show all posts
Showing posts with label Metal Detector Untuk Frozen Food. Show all posts

Metal Detector Ikan Salmon Beku

Metal Detector Ikan Salmon Beku

Metal Detector Ikan Salmon Beku


Salmon atau salem adalah jenis ikan dari famili Salmonidae. Ikan lain yang berada dalam satu famili dengan salmon adalah Trout. Perbedaan kedua jenis ikan tersebut antara lain: salmon bermigrasi, sedangkan trout hidup menetap. Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik. Salmon kembali ke perairan air tawar yang mengalir (sungai) untuk berkembang biak. Metode navigasinya mungkin dilakukan dengan indra penciuman. Setengah dari jumlah salmon dewasa akan mati dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah berkembang biak.

Untuk konsumsi pasar Indonesia, ikan Salmon sebagian besarnya diimpor dari Norwegia. Menteri Perikanan Norwegia menyebutkan bahwa ekspor salmon ke Indonesia mencapai USD 18 juta setiap tahunnya. Kebanyakan ikan salmon yang diimpor oleh perusahaan-perusahaan perikanan Indonesia ditujukan untuk pasar menengah ke atas. Ikan salmon biasa dikonsumsi oleh orang asing terutama warga negara Jepang, Korea, China, dan lain-lain. Hal ini karena salmon bukan ikan dengan habitat perairan yang hangat sehingga tidak populer bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Perairan Indonesia sendiri tidak cocok untuk budi daya salmon, karena perairannya hangat. Salmon itu hidup di air dengan suhu 16-28 derajat, sementara perairan kita itu 26 derajat.

Ikan salmon yang diimpor oleh perusahaan perikanan Indonesia biasanya diimpor dalam keadaan beku untuk menjaga kualitas daging ikan salom selama proses pengiriman dan penyimpanan sebelum disuplai ke restoran dan hotel. Tentunya eksportir ikan salmon di negara asalnya sudah memiliki standar keamanan pangan yang sangat baik untuk produk-produk kualitas ekspor. Namun karena kita tidak melihat prosesnya secara langsung, tentu hal itu tetap menjadi pertanyaan di benak kita. Apakah betul standar keamanan pangannya sudah dilaksanakan dengan baik? Apakah tidak sebaiknya kita melakukan kroscek dengan melakukan pengujian di sisi kita? Apakah sudah ada jaminan bahwa tidak ada kontaminan yang lolos bersama ikan salmon yang kita impor? Apakah ikan salmon yang kita impor sudah bebas logam?

Untuk menjawab semua pertanyaan itu, maka cara terbaik adalah kita melakukan pengujian di sisi kita. Karena kita yang akan menjadi penyuplai ikan salmon tersebut ke pasar Indonesia, maka kredibilitas perusahaan kita juga ikut dipertaruhkan. Untuk mencegah kontaminasi lolos sampai ke dapur konsumen, kita dapat melakukan uji laboratorium dan uji deteksi logam menggunakan metal detector. Metal Detector dapat digunakan saat ikan salmon baru dibongkar muat dari kontainer impor, dan/atau sebelum siap disuplai ke pelanggan. Metal Detector akan meminimalisir kontaminasi yang lolos bersama ikan salmon beku. Juga sebagai bukti kepada pelanggan kita bahwa kita sudah menerapkan standar HACCP untuk keamanan pangan yang kita suplai. Dengan begitu, kepercayaan pelanggan akan terus terjaga sehingga pasar ikan salmon akan terus berkembang di Indonesia.

Jika anda sedang membutuhkan Metal Detector Ikan Salmon Beku, silahkan hubungi Sales Representative kami pada kontak di bawah. Kami akan merekomendasikan alat yang cocok untuk kebutuhan di tempat anda.

CV. MEALABS INDONESIA
Jln. Pondok Kelapa Raya Blok G1 No. 3D, Kel. Pondok Kelapa,
Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13450
0811-1720-047 (Whatsapp dan Telpon)
021-8694 1748 (Telpon)
sales@mealabs.com

Read More
Metal Detector Industri by Mealabs Indonesia - 0811 1517 127
Showing posts with label Metal Detector Untuk Frozen Food. Show all posts
Showing posts with label Metal Detector Untuk Frozen Food. Show all posts

Metal Detector Daging Beku

Metal Detector Daging Beku

Metal Detector Daging Beku


Kebutuhan konsumsi daging sapi sepertinya sudah menjadi kebutuhan pokok. Ini dikarenakan daging sapi menjadi salah satu makanan yang mengandung gizi lengkap dan bermanfaat baik untuk tubuh. Rasa dan aroma yang khas dari daging membuat banyak orang menyukainya. Daging sapi sendiri memiliki dua variasi yaitu, daging segar dan daging beku yang bisa dipilih untuk olahan masakan. Daging segar adalah daging yang masih baru namun daging beku adalah daging yang sudah dibekukan dalam kurun beberapa waktu di dalam freezer.

Daging segar umumnya dijual di pasar-pasar tradisional yang akan habis dalam waktu satu hari setelah pemotongan. Sementara daging beku biasanya dijual di swalayan atau minimarket yang disimpan di dalam freezer. Daging beku ini biasanya diproduksi oleh perusahaan peternakan sapi. Daging beku yang disimpan di freezer bisa awet berbulan-bulan. Manfaat proses pembekuan daging dapat menghambat pertumbuhan mikroba, proses proteolitik, proses hidrolisis, proses lipoliti dan proses oksidatif. Proses membekukan daging di bawah titik beku cairan yang terdapat didalam daging, titik beku daging pada temperatur -20˚C s/d -30˚C.

Sebelum sampai di freezer swalayan, daging beku akan melalui beberapa proses. Proses pembekuan daging sapi dimulai setelah sapi melalui tahapan penyembelihan di RPH (Rumah Potong Hewan), daging sapi yang sudah bersih lalu dipotong sesuai ukuran dan divakum atau disimpan wadah bening yang tertutup rapat, lalu dimasukan ke dalam ruangan pembeku bersuhu -35 s/d -40°C. Ketika daging dipaparkan ke temperatur dingin, daging tersebut akan kehilangan panas akibat laju pindah panas yang terjadi dari medium ke bertemperatur rendah di sekitarnya. Permukaan daging akan mengalami penurunan temperatur lebih cepat dibandingkan dengan bagian dalamnya maka dari itu di perlukan waktu agar daging bisa beku secara keseluruhan. Setelah itu daging sapi yang sudah beku disimpan di ruangan pendingin/Cold Storage Freezer.

Dari proses produksi yang langsung dikemas tersebut, daging beku rentan terkontaminasi berbagai cemaran fisik terutama serpihan besi dan stainless dari peralatan sembelih hewan dan peralatan pembersihan yang mana itu berbahaya bagi konsumen jika terkonsumsi. Penting bagi produsen daging beku untuk memastikan bahwa tidak ada cemaran fisik yang terkemas dan terdistribusi ke pasar.

Pencegahan cemaran logam ini dapat menggunakan mesin metal detector jenis conveyor. Dengan prinsip sinyal elektromagnet, cemaran logam akan mengganggu sinyal tersebut dan menyebabkan mesin akan membunyikan alarm sebagai tanda bahaya. 

Jika anda sedang membutuhkan Metal Detector Daging Beku, silahkan hubungi Sales Representative kami pada kontak di bawah. Kami akan merekomendasikan alat yang cocok untuk kebutuhan di tempat anda.

CV. MEALABS INDONESIA
Jln. Pondok Kelapa Raya Blok G1 No. 3D, Kel. Pondok Kelapa,
Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13450
0811-1720-047 (Whatsapp dan Telpon)
021-8694 1748 (Telpon)
sales@mealabs.com

Read More
Metal Detector Industri by Mealabs Indonesia - 0811 1517 127
Showing posts with label Metal Detector Untuk Frozen Food. Show all posts
Showing posts with label Metal Detector Untuk Frozen Food. Show all posts
Back to top
banner